Minggu, 10 Mei 2020

Sekilas Tentang SMART PATROL


Spatial Monitoring and Reporting Tool (SMART)

Spatial Monitoring and Reporting Tool (SMART) merupakan sebuah tool baru yang dikembangkan untuk mengukur, mengevaluasi, dan meningkatkan efektivitas pemantauan dan aktivitas konservasi berbasis lokasi. SMART dibuat dan dikembangkan oleh berbagai kelompok praktisi konservasi dari berbagai organisasi antara lain CITES/MIKE (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora/Monitoring the Illegal Killing of Elephants), FZS (Frankfurt Zoological Society), NC Zoo (North Carolina Zoo), WCS (Wildlife Conservation Society), WWF (World Wildlife Fund), ZSL (Zoological Society of London) dan PANTHERA. Perangkat lunak SMART ini dapat diunduh secara gratis melalui laman resminya yaitu https://smartconservationtools.org/ dengan terlebih dahulu mengisi informasi pengguna yang mengunduh.

SMART lebih dari sekedar alat untuk mengumpulkan data, melainkan seperangkat alat (tool) yang dikembangkan berdasarkan pengalaman praktis dan dirancang untuk :
  1. membantu perlindungan kawasan konservasi. 
  2. membantu manager kawasan konservasi untuk membuat rencana pengelolaan yang lebih baik,
  3. mengevaluasi dan mengimplementasikan aksi konservasi serta meningkatkan akuntabilitas.
  4. menyatukan kekuatan informasi dan pentingnya akuntabilitas
  5. untuk mengarahkan sumber daya yang dimiliki kepada wilayah-wilayah yang paling terancam.

Kebutuhan Sistem

Perangkat lunak SMART dapat berjalan pada computer dengan sistem operasi dan memerlukan memori minimal sebagai berikut:
  1. Windows XP, memerlukan RAM sebesar 1 GB.
  2. Windows 7, memerlukan RAM 2 GB.
  3. Linux, Ubuntu dan Xubuntu (9.10), memerlukan RAM 1 GB.
  4. Mac OS/X, Versi 10.6 atau 10.7, memerlukan RAM 2 GB.
Penggunaan netbook untuk menjalankan perangkat lunak SMART ini tidak disarankan meskipun masih bisa berjalan. Perangkat berbasis layar sentuh tidak dapat digunakan untuk menjalankan perangkat lunak SMART. Akan tetapi, dalam pengambilan data dapat menggunakan plug-in yang dapat berjalan dalam sistem operasi android dan windows. Ruang kosong pada hard drive yang diperlukan minimal sebesar 2 GB, akan tetapi tergantung pada data yang tersimpan dalam perangkat lunak SMART. Aplikasi ini memerlukan ruang untuk menyimpan perangkat lunak SMART, database SMART, data peta (shapefile atau imagery), foto dan video serta file attachment lainnya. 

Keunggulan SMART 

SMART lebih dari sekedar alat untuk mengumpulkan data, melainkan seperangkat alat (tool) yang dikembangkan berdasarkan pengalaman praktis dan dirancang untuk membantu perlindungan kawasan konservasi. SMART juga membantu pengelola kawasan konservasi untuk membuat rencana pengelolaan yang lebih baik, mengevaluasi dan mengimplementasikan aksi konservasi serta meningkatkan akuntabilitas. SMART menyatukan kekuatan informasi dan pentingnya akuntabilitas untuk mengarahkan sumber daya yang dimiliki kepada wilayah-wilayah yang paling terancam. SMART tidak dimiliki oleh perseorangan atau satu organisasi, melainkan tersedia secara gratis bagi komunitas konservasi. 

Kemampuan SMART dalam menganalisis data dalam pengelolaan kawasan konservasi :
  1. Menyajikan data keanekaragaman hayati, meliputi: distribusi dan kelimpahan, dan tidak dapat memunculkan angka populasi. 
  2. Menyajikan data ancaman dalam kawasan, data yang dikeluarkan berupa lokasi/ distribusi ancaman serta lokasi kerawanan ancaman. 
  3. Menyajikan kinerja petugas di lapangan, berupa cakupan wilayah jelajah dan pergerakan di lapangan. 
  4. Menentukan lokasi prioritas patrol 
  5. Menentukan lokasi
SMART RBM DAN SMART PATROL

Unit Pelaksana Teknis (UPT) memiliki mandat untuk melaksanakan pengelolaan kawasan sesuai dengan Rencana Strategis KSDAE. KSDAE menerapkan pengelolaan kawasan Konservasi berbasis Resort (Resort Base Management/RBM). Dalam melakukan pengelolaan RBM membutuhkan pengelolaan data dan memperbarui data kondisi kawasan merupakan bagian yang penting dalam pengelolaan kawasan.  Salah satu Aplikasi yang mendukung program RBM adalah sistem data SMART (Spatial Monitoring And Reporting Tool) yang relatif mudah untuk dipergunakan dan direkomendasikan sebagai salah satu skema dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan.  Karena sistem data SMART ini digunakan dalam mendukung program RBM, sehingga dikenal dengan istilah SMART RBM. 

Basis data dalam pengelolaan RBM berada di tingkat tapak.  Untuk menghasilkan data yang maksimal perlu mengoptimalkan kegiatan Patroli yang dilakukan oleh petugas lapangan (Polhut).  Untuk itu dibuat tally sheet digital dalam Aplikasi SMART yang digunakan oleh Polhut atau petugas lapangan lainnya dalam berpatroli atau mengumpulkan data lapangan.  Sehingga dengan penggunaan sistem data SMART dalam kegiatan pengumpulan data saat Patroli, sehingga dikenal dengan istilah SMART PATROL.

PUSTAKA :
  1. Kholis, M., Puspita. O.R., Gunaryadi, D. & Sadikin, L.A., 2016. Pedoman Implemantasi SMART di Kawasan Konservasi. Kelompok Kerja SMART. Jakarta 
  2. Sadikin, L.A., Leonald, L., Puspita. Kholis, M., & Haidir, I.A., 2016. Pedoman Implemantasi SMART di Kawasan Konservasi. Kelompok Kerja SMART. Jakarta










n

Tidak ada komentar:

Posting Komentar